Rabu, 02 Maret 2011

psikologi komunikasi

Nama saya Dinda Fajrinindyannoor. Saya adalah anak terakhir dari 4 bersaudara. Tidak jauh beda dari label yang melekat pada sosok anak bungsu, perwatakan saya juga ceria dan suka dimanja. Pada satu waktu saya bisa saja ceria dan banyak bicara. Tapi pada lain waktu saya bisa menjadi seseorang yang pendiam. Saya sangat senang berada ditengah sahabat dan teman-teman saya. Di sana saya bisa menjadi diri saya yang sebenarnya. Berhubung orang tua bekerja di luar kota, saya lebih dekat dengan kakak dan sahabat saya. Jadi ketika saya berhadapan dengan orang tua saya kadang-kadang terjadi perdebatan kecil.

Hal yang bisa membuat saya bahagia adalah ketika saya mengetahui bahwa saya berada di tempat di mana seharusnya berada. Saya sangat bahagia ketika saya berada orang-orang yang saya sayangi. Hal lain yang membuat saya bahagia adalah ketika saya bisa membuat seseorang senang meskipun itu hanya hal kecil. Ada perasaan terharu yang mengalir di hati ketika mengetahui seseorang bahagia karena saya. Hal yang membuat saya sedih adalah ketika saya merasa tidak berguna untuk orang-orang di sekitar saya, atau ketika saya merasa tidak dibutuhkan orang-orang yang saya sayangi. Kemudian ketika saya melihat seseorang yang memiliki kekurangan (ex: kakek nenek mengemis, atau seperti yang ada pada di acara televisi “andai aku menjadi...” atau “Tolong”) atau seseuatu yang malah memperlihatkan kesusahan orang lain. Sebenarnya hal itu adalah hal yang tidak bisa dan tidak ingin saya lihat karena setelah melihat kejadian itu saya langsung merasakan suatu kesedihan yang luar biasa, walaupun yang saya rasakan tidak berlanjut lama, namun perasaan tersebut sangat berat untuk saya.

Kemudian saya akan menjadi sangat cemas ketika saya mengetahui ada hal yang tidak mengenakkan terjadi di sekitar saya dan orang-orang yang penting bagi saya. Saya juga cemas saat berbohong. Hehe.

Saya adalah orang yang suka bergaul denga siapapun tanpa perbedaan apa-apa. entah dengan laki-laki atau perempuan, dengan orang-orang homoseks maupun heteroseks. Dengan siapa saja saya suka berteman ketika saya merasa cocok degan orang itu. Ketika saya dekat dan merasa cocok bersama mereka saya tidak akan membeda-bedakan perlakuan saya kepada mereka, kecuali untuk beberapa orang yang sekiranya tidak dapat disamakan karena kepribadiannya. Karena saya yang seperti itu, saya mengetahui bahwa ada yang menyukai saya dan ada yang tidak menyukai saya. Ada orang-orang yang berpendapat baik tentang saya, tetapi saya tahu juga ada yang bilang bahwa saya genit suka berdekatan dengan laki-laki. Tapi perlu saya tegaskan saya tidak hanya dekat dengan laki-laki, tetapi juga dengan perempuan. Masing-masing orang memiliki persepsi yang berbeda-beda. Maka dari itu saya mempersilakan saja orang-orang akan menyukai saya atau tidak menyukai saya. Saya tetap mempedulikan memngapa orang-orang tidak suka dengan saya dan tu akan saya refleksikan kepada diri saya apakah yang saya lakukan kelewat batas ataukah tidak. Selama saya yakin dan saya nyaman dan tidak merugikan diri saya dan orang lain, saya tau bahwa yang saya lakukan tidaklah salah.

Saya juga orang yang tidak enakan dan tidak mudah mengungkapkan apa yang saya rasakan, entah itu kepedulian, kesedihan, maupun masalah yang sangat besar sekalipun. Saya tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata maupun perilaku yang harus terlihat. Dan tentang kesedihan saya tidak ingin dan tidak suka mengumbarkannya. Saya juga tidak suka membicarakan masalah-masalah yang saya hadapi, saya hanya bisa menyimpan dan memikirkan hal tersebut, walaupun agak berlebihan untuk menyebutkannya, istilahnya adalah suka menangis sendirian. Ketika saya benar-benar tidak kuat dan sangat down, saya hanya bisa melepaskannya kepada orang yang saya percaya. Dan mungkin karena itu ada orang yang menganggap saya orang yang tidak peka dan tidak peduli. Tapi orang-orang di sekitar saya yang mengetahui bagaimana saya sebenarnya banyak yang bilang bahwa saya orang yang terlalu baik, bukan memuji diri sendiri atau apa, tapi saya sendiri pun tidak mengerti bagian dari diri saya yang mana yang terlalu baik.

Sebagai perempuan tentu saja saya ingin tampil cantik, tapi saya tidak ingin takabur tentu saja saya memiliki kekurangan, tapi kekurangan itu akan saya tutupi dengan kelebihan saya dan saya akan berusaha mengubah kekurangan saya tersebut menjadi kelebihan. Semua perempuan pada dasarnya cantik. Hal tersebut relatif. Saya hanya bisa bersyukur dengan apa yang saya miliki. Saya memiliki tubuh yang tidak begitu lemah tetapi tidak kuat, tetapi sekali lagi saya tetap bersyukur terhadap apa yang telah diberikan-Nya.




Dinda Fajrinindyannoor

090903813

Tidak ada komentar:

Posting Komentar